Buchnera tomentosa Blume 1826
Bluehearts – Orobanchaceae

Herba musiman (annual atau perenial). Batang sederhana atau bercabang dari pangkal bawah.
Daun bagian bawah roset, bentuk bervariasi, membulat, lanset. Daun bagian atas dekat bunga, bentuk memanjang, ujung kadang meruncing.
Saat muda, daun berwarna hijau. Menjelang tua berubah menjadi ungu, cokelat, hitam, gelap.
Jika sudah kering sangat rapuh, mudah menjadi serbuk. Batang dan daun dipenuhi rambut halus, jika diraba mirip beludru.

Bunga majemuk di ujung (terminal), tangkai yang panjang, menjulang ke atas.
Kelopak sekitar 10 bentuk tabung. Mahkota bentuk tabung sedikit melengkung. 5 lobus membuka. Warna putih, merah jambu, atau keunguan.
Buah bentuk kapsul hijau, saat masak menjadi cokelat hitam. Biji berukuran sangat kecil dengan jumlah banyak.

Bersifat hemiparasit atau setengah parasit. Bisa hidup sendiri karena punya daun untuk fotosintesa, namun kurang bagus pertumbuhanya. Akarnya menumpang pada inang tumbuhan lain. Umumnya kelompok rumput, sehingga habitat utamanya ada di padang rerumputan.

Anggota genus Buchnera sebarannya cukup luas. Amerika Utara dan Selatan, Afrika Tropis dan Selatan, Madagascar, Semanjung Arab, Asia Tropis, Australia.
Dari sekitar 100an spesies yang ada di dunia, hanya ada 5 jenis di kawasan Malesiana.
Papua 4 jenis, Filipina 1 jenis,
dan di Jawa hanya ada 1 jenis.
Buchnera tomentosa tinggal sendirian di sana.

Buchnera tomentosa dideskripsikan pertamakali oleh Blume berdasarkan spesimen dari Kuripan, Buitenzorg (Bogor).
Dipublikasikan dalam buku: Bijdragen tot de flora van Nederlandsch Indie.
Ter Lands Drukkerij, Batavia 1825-6.
Charles Ludwig de Blume atau Karl Ludwig von Blume, seorang botanis Belanda-Jerman pernah menjadi salah satu direktur di Kebun Raya Bogor.